Tugas 3
ANALISIS
MAKNA KATA “AKU” DAN “KAMI” DALAM AL QUR’AN DARI SEGI SEMANTIK.
1.
Makna Kata “Aku” Dalam Al
Qur’an Dari Segi Semantik
“Aku” merupakan kata ganti
orang pertama tunggal atau disebut juga pronomina.
Berbeda dengan maksud dan makna kata “Aku”
yang digunakan Tuhan berbeda dengan yang digunakan manusia. Kata “aku” yang
digunakan manusia jika dikaitkan dari segi semantik adalah sebagai kata ganti
orang pertama tunggal untuk dirinya. Hal ini dapat dilihat dalam Al-Qur’an
surah Al-An'aam ayat 14:
Artinya: Katakanlah: `Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang
menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?`.
Katakanlah: `Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama
sekali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan
orang-orang musyrik.`
Kata “aku” dalam Al Qur’an
yang digunakan oleh Allah untuk menyatakan betapa besarnya keagungan Allah
SWT sebagai pencipta yang memiliki
seluruh alam, memiliki seluruh sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh
makhluk-Nya. Dari arti ayat di atas jelas mengatakan bahwa kata “Aku” merupakan
Allah yang paling yang pertama yang berkuasa atas segalanya nikmat dan
sengasaranya makhluk ciptaan-Nya. Arti ayat di atas “aku” (Allah) memberikan
kekayaan yang berlimpah kepada umat-Nya dan betapa luasnya kekeuasaan-Nya.
2. Makna
Kata “Kami” Dalam Al Qur’an Dari Segi Semantik
Secara semantik kata “Kami”
jika diibaratkan manusia adalah terdiri dari beberapa orang yang berada pada
suatu lingkungan. Sedangakan pengartian kata “Kami” adalah pronomina yang
berbicara bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak berbicara) atau
yang menulis atas kelompok, tidak termasuk pembaca. Tetapi berbeda dengan
“Kami” yang dimaksidkan dalam Al-Qur’an adalah Tuhan yang berbuat dengan
bantuan ciptaan-Nya yang lain seperti malaikat dan jin. Dalam Al-Qur’an
terdapat kalimat dalam surah Al-An'aam ayat 14
Artinya:
Dan kalau Kami
turunkan kepadamu tulisan di atas kertas, lalu mereka dapat memegangnya dengan
tangan mereka sendiri, tentulah orang-orang yang kafir itu berkata: `Ini tidak
lain hanyalah sihir yang nyata`.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar